Pengalamanku dengan GMC Health Center

Siang ini panas terik matahari masih menyelimuti bumi jogja. Setiap perempatan lampu merah tak bisa melepaskan diri dari panasnya suhu jogja yang bikin kulit tersengat dan gara- gara berdiam di lampu merah itulah kadang bisa bikin kita merinding sama halnya kayak pas kita kedinginan. It's so wonderful! -.-"

Awalnya pengen langsung keluar dari kampus dan capcus pulang kerumah dan tepar menikmati sejuknya rumahku di kaki gunung merapi sana (lebay), tapi ada hasrat terpendam yang bikin aku belok arah ke selatan dan mencari dimana lokasi GMC Health Center berada. Aku emang udah merencanakan pergi ke dokter atau semacamnya sejak 4 bulan terakhir pasca aku menderita wasir dan pernah pergi ke dokter umum 1x tanpa hasil yang cukup memuaskan.

Muter- muter di kompleks SEKIP dan akhirnya menemukan GMC yang ternyata berlokasikan tepat di belakang CIMB Niaga. Sistem enteringnya 1 pintu dan kita masuk + keluar dengan pintu gerbang yang sama. Panasnya jogja membuatku segera memarkirkan motor dan bergegas masuk ke Gedung GMC Health Center yang tampaknya menempati bangunan baru dan lokasi baru itu.




Masuk ke GMC disambut dengan deretan kursi tunggu layaknya saat kita berada di sebuah klinik kesehatan. Meja pendaftaran ditemani kursi customer yang kosong diujung sana mengundangku untuk menghampiri mbak- mbak penjaga meja pendaftaran.

"Mbak, saya mau periksa pake GMC, langsung pake kartu ini ga pake foto bisa?", tanyaku sambil menunjukkan kartu asuransi GMC dimana bagi siapapun pemegang kartu itu (civitas akademika UGM) berhak mendapat pelayanan kesehatan secara GRATIS di klinik GMC Health Center milik Universitas Gadjah Mada ini dengan membayar premi asuransi tiap semester sebesar Rp 40.000,00 bersamaan dengan pembayaran SPP.

"Bisa, sebentar saya entry data dulu mbak" jawabnya setelah menerima kartu GMC-ku.

"Belum pernah kesini ya? Baru pertama kali?" tanyanya kemudian.

"Iya, belum mbak, baru pertama kali" jawabku apa adanya.

Aku memang belum pernah ke GMC, sebuah hal yang bodoh memang karena selama ini aku punya 2 kartu asuransi kesehatan, yang satu adalah kartu ASKES, yang satunya lagi adalah kartu GMC ini. Dan parahnya selama ini jika aku sakit, aku selalu ke dokter umum dan membayar cost yang lebih mahal dan sama sekali nggak memanfaatkan kartu asuransi yang aku punya. DODOL PEOPLE ? Yeah, it's me. *tersenyum lebar dengan tampang 'oon :D

"Langsung ke ruang periksa 1 ya mbak!" kata mbak penjaga meja pendaftaran.

Bergegaslah aku menuju ke ruang periksa 1, masuk, dan ternyata dokter yang akan menanganiku adalah dokter cowok, aku ga begitu memperhatikan namanya, namun aku taksir, dokter ini berumur 25an, masih muda, ditemani komputer di bawah meja kerjanya dan ternyata nantinya komputer itu digunakan untuk mencatat riwayat kesehatanku dan ternyata lagi, komputer itu terhubung dengan internet atau entah mungkin intranet yang bisa menerima informasi dari loket pendaftaran.

"Krisna Vidya M ya?" tanya dokter itu.

"Iya betul dok" jawabku.

"Gimana, apa keluhannya?" tanyanya.

Aku menjelaskan panjang lebar gimana tersiksanya aku dengan penyakit wasir yang aku derita(lebay) dan menjelaskan gejala- gejalanya sedetil- detilnya dengan perasaan awal adalah malu dan akhirnya sudah mulai ceplas ceplos menjelaskan pola makanku dan riwayat kesehatan keluargaku (indikasi keturunan) serta tak lupa pendaharan yang selama ini aku alami.

Dokter itu mencatat segala yang aku omongin di komputer dan mengangkat gagang telepon untuk dihubungkan ke dokter perempuan karena ternyata aku harus diperiksa hemorrhoid dibagian anusku. Mas dokter sempat bilang kalo bejolan didalam harus diperiksa karena untuk mengetahui apakah harus diadakan OPERASI atau tidak, baca sekali lagi : OPERASI! Jegleeeerrrr !! Deg- deg serr hati ini dengar kata- kata itu. AKU GA MAU OPERASI! Aku TAKUT operasi. Seumur hidup aku BELOM PERNAH dioperasi! >____<

Ketika dokter perempuan itu masuk dan mas dokter keluar ruangan, anusku diperiksa dan ternyata memang ada benjolan di dalamnya!! Kata dokter, benjolan yang ada di usus besarku sebesar 1 ruas jari orang dewasa. Waaaaaaaaaaaaaa!! Semoga hal ini ga mendorong diadakannya operasi buat aku. Hiks. Menurut literatur yang aku baca di i-net, itu semacam pembengkakan pembuluh vena yang meradang, penyebabnya bisa karena pola makan yang salah. Duh! Sangat jauh dari perkiraanku karena selama ini aku mengira yang terjadi CUMA lecet di usus besarku dan terjadi pendarahan setiap aku buang air. Ternyata dugaan saya SALAH sodara- sodara.

Di akhir sesi aku disarankan untuk minum air putih 10 gelas setiap hari atau setara dengan segelas air putih tiap 2 jam. Gaboleh makan makanan instan dan lebih intens mengkonsumsi sayuran dan buah. Sabtu besok aku harus kontrol lagi kalau ga ada perbaikan di masalah pencernaanku. Mas dokter mempersilakan aku menunggu obat yang disiapkan oleh apoteker di luar.

Aku segera keluar dari ruang periksa dan menunggu obatku selesai disiapkan di depan apotek GMC. Akhirnya mas- mas apoteker memanggilku dan memberiku 3 macam obat berupa 3 bar gel ANTIHEMOROID, tablet ADROME KARBAZOKROM, dan tablet VITAZYM. Setelah itu, aku langsung capcus deh dari GMC, saatnyaa pulaaang ke kotaamuuu!! (halah!) Huaaahhh, yang jelas nih, kesan pertamaku terhadap GMC adalah : cepat, mudah dan biaya ringan! (asas peradilan tuh!)

Alhamdulillah, planning ke GMC hari ini akhirnya terwujud juga, 1 pelajaran : jangan suka menunda- nunda rencana, karena 1 kali menunda, besar kemungkinan akan terjadi penundaan kedua. So, lakuin aja sesegera mungkin apa planning- planningmu. Apalagi ini masalah kesehatan yang mahal harganya. Karena asas PREVENTIF kan memang lebih baik baik daripada REPRESIF. Betul pemirsa?

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...