ternak adalah kehidupan kami...

Tak ada yang lebih menggelisahkan perasaan Sutarno, Suwanto, dan Sumidjan selain ternak-ternak mereka di rumah. Setiap malam menjelang, pikiran mereka hanya terkenang harta satu-satunya yang paling berharga itu. Itulah barangkali yang membuat mereka selalu memilih pulang meninggalkan barak pengungsian dan kembali ke lereng Merapi ketika pagi hari tiba. “Kalau nggak pulang, siapa yang bakal

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...